Thursday 5 April 2012


( KAIDAH KE 4 )

إِذَا اجْتَمَعَتِ الْوَاوُ وَالْيَاءُ فِيْ كَلِمَةٍ وَاحِدَةٍ وَسَبَقَتْ اِحْدَاهُمَا بِالسُّكُوْنِ اُبْدِلَتِ الْوَاوُ يَاءً وَاُدْغِمَتِ الْيَاءُ اْلأُوْلَى فِي الثَّانِيَّةِ. نَحْوُ مَيِّتٌ وَمَرْمِيٌّ أَصْلُهُمَا مَيْوِتٌ وَ مَرْمُوْيٌ                                                                                                                  

Apabila ada Wawu dan Ya’ berkumpul dalam satu kalimat dan salah satunya didahului sukun, maka Wawu diganti Ya’.Kemudian Ya’ yang pertama di-idgham-kan pada Ya’ yang kedua. Contoh lafadz مَيِّتٌ dan مَرْمِيٌّ  asalnya مَيْوِتٌ  dan مَرْمُوْيٌ 

Praktek I’lal:
مَيِّتٌ
مَيِّتٌ  asalnya  مَيْوِتٌ mengikuti wazan  فَيْعِلٌ . Wawu diganti  Ya’ karena Wawu dan Ya’ berkumpul dalam satu  kalimat dan salah satunya didahului sukun, maka  menjadi مَيْيِتٌ. Kemudian Ya’ yang pertama di-idghomkan pada Ya’ yang  kedua  karena  satu jenis, maka  menjadi مَيِّتٌ


مَرْمِيٌّ
مَرْمِيٌّ  asalnya  مَرْمُوْيٌ mengikuti wazan مَفْعُوْلٌ . Wawu diganti Ya’ karena Wawu dan Ya’ berkumpul dalam  satu  kalimat dan salah satunya didahului sukun, maka menjadi  مَرْمُيْيٌ. Kemudian Ya’ yang  pertama di-idghomkan  pada  Ya’  yang  kedua karena  satu  jenis, maka menjadi مَرْمِيٌّ kemudian Ya’ di kasroh untuk menyelamatkan Ya’ maka menjadi مَرْمِيٌّ

0 comments:

Post a Comment