إِذَا
كَانَ فَاءُ اِفْتَعَلَ وَاوًا أوْ يَاءً أوْ ثَاءً قُلِبَتْ فَاؤُهُ تَاءً
لِعُسْرِالنُّطْقِ بِحَرْفِ اللَّيْنِ السَّاكِنِِ لِمَا بَيْنَهُمَا مِنْ
مُقَارَبَةِ الْمَخْرَجِ وَمُنَافَاةِ الْوَصْفِ ِلأَنَّ حَرْفَ اللَّيْنِ
مَجْهُوْرَةٌ وَالتَّاءُ مَهْمُوْسَةٌ نَحْوُ اِتَّصَلَ وَ اِتَّسَرَ وَ
اِثَغَرَ أصْلهَا اِوْتَصَلَ وَ اِيْتَسَرَ وَ اِثَتَغَرَ
Apabila ada kalimat mengikuti wazan اِفْتَعَلَ dan
Fa’ Fi’ilnya berupa huruf wau,Ya’ atau Tsa’, maka huruf Fa’ Fi’ilnya tersebut harus diganti Ta’,karena
sulitnya mengucapkah huruf “Layn” (لَيْن) yang mati yang bertemu dengan huruf Ta’.Dan
diantara keduanya termasuk berdekatan Makhrojnya dan berbeda sifatnya, karena
huruf “layn” (و – ي) bersifat Jahr sedangkan
huruf Ta’ bersifat Hams. Contoh: اِتَّصَلَ , اِتَّسَرَdanاِثَغَرَ
asalnya اِوْتَصَلَ , اِيْتَسَرَ dan اِثَتَغَرَ.
اِتَّصَلَ
اِتَّصَلَ asalnya
اِوْتَصَلَ mengikuti wazan اِفْتَعَلَ Vawu diganti Ta’ karena
sulitnya mengucapkah huruf “Layn” (لَيْن)
yang mati yang bertemu dengan huruf Ta’.Dan diantara keduanya termasuk
berdekatan Makhrojnya dan berbeda sifatnya, karena huruf “layin” (و – ي)
bersifat Jahr sedangkan huruf Ta’ bersifat Hams, maka menjadi اِتْتَصَلَ kemudian Ta’ yang
pertama diidghomkan pada Ta’ yang kedua karena keduanya adalah huruf yang
sejenis maka menjadi اِتَّصَلَ.
اِتَّسَرَ
اِتَّسَرَ asalnya
اِيْتَسَرَ mengikuti wazan اِفْتَعَلَ Ya’ diganti Ta’ karena
sulitnya mengucapkah huruf “Layn” (لَيْن)
yang mati yang bertemu dengan huruf Ta’.Dan diantara keduanya termasuk
berdekatan Makhrojnya dan berbeda sifatnya, karena huruf “layin” (و – ي)
bersifat Jahr sedangkan huruf Ta’ bersifat Hams, maka menjadi اِتْتَصَلَ kemudian Ta’ yang
pertama diidghomkan pada Ta’ yang kedua karena keduanya adalah huruf yang
sejenis maka menjadi اِتَّسَرَ.
وَإنْ كَانَ
ثَاءً يَجُوْزُ قُلْبُ تَاءِ اِفْتَعَلَ ثَاءً ِلاتِّحَادِهِمَا فِي
الْمَهْمُوْسِيَّةِ نَحْوُ اِثَغَرَ أَصْلُهُ اِثَتَغَرَ.
Apabila ada Fa’ fi’il dari kalimat yang
mengikuti wazan اِفْتَعَلَ berupa
Tsa’,maka boleh mengganti Ta’ dengan Tsa’ karena keduanya sama-sama memilik sifat
Hams.Contoh: اِثَغَرَ asalnya اِثَتَغَرَ
.
Praktek
I’lal:
اِثَغَرَ
اِثَغَرَ
asalnya اِثَتَغَرَ mengikuti wazan اِفْتَعَلَ huruf Ta’ diganti Tsa’
karena sama-sama bersifat Hams, maka menjadi اِثَثَغَرَ kemudian
Tsa’yang pertama diidghomkan
pada Tsa’yang keduanya karena keduanya
adalah huruf yang sejenis,maka menjadi اِثَغَرَ
.
Huruf
Hams ada 10 Yaitu:
ت
nad,ك,س,ص,خ,ش, هـ ,ِث,ح,ف
اِتَّخَذَ asalnya
اِئْتَخَذَ mengikuti wazan اِفْتَعَلَ huruf Hamzah yang kedua diganti Ya’ karena Hamzah mati dan huruf sebelumnya
adalah huruf yang berharokat kasroh,maka menjadi اِيْتَخَذَ kemudian huruf Ya’ diganti Ta’ (tanpa mengikuti kias*)kemudian
Ta’ yang pertama diidghomkan pada Ta’ yang kedua karena sejenis,maka
menjadi اِتَّخَذَ.
* Pergantian
Ya’ dengan Ta’ tidak mengikuti Qias yakni termasuk dari perihal Syadz (langka).
0 comments:
Post a Comment