Thursday 5 April 2012


( KAIDAH KE 3 )

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاوُ وَالْيَاءُ بَعْدَ آلِفٍ زَائِدَةٍ أُبْدِلَتَا هَمْزَةً. بِشَرْطِ أَنْ تَكُوْنَا عَيْنًا فِيْ اسْمِ فَاعِلِ وَطَرَفًا فِيْ مَصْدَرٍ, نَحْوُ صَائِنٌ وَ سَائِرٌ وَ كِسَاءٌ وَبِنَاءٌ أَصْلُهَا صَاوِنٌ وَ سَايِرٌ وَ كِسَاوٌ وَبِنَايٌ.

Apabila ada Wawu atau Ya’ jatuh setelah Alif zaidah, maka harus diganti Hamzah, dengan syarat Wawu atau Ya’ tersebut berada pada ‘Ain Fi’il bentuk kalimat Isim Fa’il dan berada pada akhir bentuk kalimat Isim Masdar. Contoh: صَائِنٌ , , سَائِرٌ كِسَاءٌ , بِنَاءٌ  asalnya صَاوِنٌ , سَايِرٌ , كِسَاوٌdan بِنَايٌ
Praktek I’lal:
صَائِنٌ
صَائِنٌ  asalnya صَاوِنٌ  mengikuti wazan  فَاعِلٌ . Wawu diganti Hamzah, karena jatuh setelah Alif Zaidah dan berada  pada ‘Ain Fi’il Isim Fa’il, maka menjadi  صَائِنٌ
سَائِرٌ
سَائِرٌ  asalnya سَايِرٌ  mengikuti wazan  فَاعِلٌ . Ya’ diganti Hamzah, karena jatuh setelah Alif Zaidah dan berada pada ‘Ain Fi’il Isim Fa’il, maka menjadi  سَائِرٌ
كِسَاءٌ
 كِسَاءٌ  asalnya كِسَاوٌ  mengikuti wazan  فَعَالٌ  Wawu diganti Hamzah, karena jatuh setelah Alif Zaidah dan berada pada akhir kalimat Isim Masdar, maka menjadi  كِسَاءٌ ٌ .
بِنَاءٌ
بِنَاءٌ  asalnya  بِنَايٌ  mengikuti wazan  فِعَالٌ  Ya’ diganti Hamzah, karena jatuh setelah Alif Zaidah dan berada pada akhir kalimat Isim Masdar, maka menjadi  بِنَاءٌ 
                                             








0 comments:

Post a Comment